Setelah meluncurkan New Fino 125cc BlueCore, ternyata gerakan Yamaha nggak berhenti. Gak lama kemudian, Yamaha kembali melahirkan varian matiknya. Hadir sebagai pelengkap line-up Aerox, Yamaha menghadirkan Yamaha Aerox 125cc. Sebelumnya Yamaha sudah punya Aerox 50cc, baik 2 tak maupun 4 tak, tapi hanya untuk pasar Eropa.
Sekilas Klan Aerox
Yamaha Aerox pertama kali diciptakan tahun 1997 dengan dipersenjatai mesin 50cc. Sedari awal, konsep Aerox adalah sebuah sport matic. Aerox memang diciptakan sebagai paddock bike Yamaha dimana motor ini yang digunakan oleh para pembalap untuk lebih mengenal lintasan balap sebelum pertandingan dimulai. Tahun 2001, dihadirkan juga versi 100cc dengan desain yang sama persis. Sejak 1997 sampai saat ini, Yamaha masih setia mempertahankan model Aerox 50cc, termasuk yang 100cc. Yang membedakan dari tahun ke tahun adalah masalah pewarnaan dan grafis.
Yamaha Aerox 50cc dan 100cc tidak dijual di Indonesia. Namun di tahun 2016 ini Yamaha melahirkan Aerox 125cc di Indonesia. Aerox 125cc mempunyai desain yang berbeda dengan versi 50cc. Apabila dilihat secara menyeluruh ataupun detail, memang Aerox 125 ini lebih keren daripada kakaknya yang 50cc. Memang wajar karena Aerox 125 diciptakan lebih belakangan dan desain yang 50cc belum berubah sejak tahun 1997. Dengan tagline “life is a race“, Yamaha Aerox 125LC juga disiapkan sebagai paddock bike di lintasan balap, seperti pendahulunya.
Fitur Aerox 125
Apa aja sih fitur-fitur andalan Aerox 125LC ini? Dilansir dari situs Yamaha Indonesia, berikut adalah fitur yang dijadikan senjata pamungkas Yamaha untuk meneror kompetitor.
Light Handling Performance
Yamaha memberikan stang yang lebar dan tanpa cover pada si Aerox ini. Yamaha mengklaim motor ini mempunyai handling yang ringan dan lincah.
Sports Bike Style LED
Yamaha mengklaim desain lampu depan Aerox terinspirasi dari air duct Yamaha YZR-M1. Selain itu, motor ini juga dipersenjatai dengan lampu depan LED yang memberikan cahaya putih yang terang dan fokus. Siap head to head lawan Vario 125 nih.
Sports Type Front Fender + Fork Protector
Spakbor depan Aerox 125LC memiliki desain yang cihuy, sporty euy.. Malah lebih sporty dari beberapa sport Yamaha ahaha.. Desainnya terinspirasi dari sportbike, jadi gak nyambung ke body layaknya matic-matic lainnya. Selain itu, ada pelindung shocknya lagi. Lebih aman nih dari kerikil yang terkadang menerjang.
Sporty Wide Rear Tyre
Nah ini dia, beda dari pakem motor-motor matic Yamaha. Biasanya matic Yamaha bannya cungkring dan jadi bahan bullyan netizen. Tapi kali ini Yamaha ngasih ban tapak lebar brooo.. Lebih stabil dan enak buat manuver nih. Gimana? Ganteng gak?
Spacious Underseat Storage
Sejak diciptakan tahun 1997, Aerox 50cc udah dibekali bagasi yang luas dan bisa buat nampung helm. Begitu juga di Aerox 125 ini bro, luaaas bagasinya, mampu nampung helm half face, dan enggak perlu dibalik posisi helmnya.
Hidden Rear Grab Handle
Di Aerox 125 LC lu gak bakal nemuin behel belakang. Terus kalau mau geser motor susah dong? Eits, ada fitur tersembunyi broo.. Pegangan tangan belakang tersembunyi di balik body, sama kaya Vixion nih..
Lain-lain
Fitur lainnya, lu bakal nemuin radiator yang memang udah jadi ciri khas Aerox. Ada tonjolan jok di depan dan di tengah, jadi gak akan selip dan geser nih duduknya. Selain itu ada smart key shutter yang akhir-akhir ini jadi andalan Yamaha, smart side stand switch, dan 2 posisi berkendara (standar dan racing).
Dengan fitur-fitur yang banyak diadopsi dari motorsport ini, jelas memang Aerox ini didesain buat yang suka tampilan sporty tapi tetep nyaman (matic).
Spesifikasi
Spesifikasi lengkapnya dari Yamaha Indonesia, niih:
Dimensi |
|
P X L X T |
1857mm X 742mm X 1070mm |
Jarak Sumbu Roda |
1265mm |
Jarak Terendah ke Tanah |
135mm |
Tinggi Tempat Duduk |
760mm |
Berat Isi |
102 kg |
Kapasitas Tangki Bensin |
3,8L |
Mesin |
|
Tipe Mesin |
Liquid cooled, 4-stroke, SOHC |
Jumlah / Posisi Silinder |
Single cylinder |
Ddiameter x Langkah |
52,4 x 57,9 mm |
Perbandingan Kompresi |
10,9 ± 0.4 : 1 |
Daya Maksimum |
8.4kW/9000rpm |
Torsi Maksimum |
10.4Nm/6500rpm |
Sistem Starter |
Elektrik & kick starter |
Sistem Pelumasan |
Basah |
Kapasitas Oli Mesin |
Total = 0,90 L ; Berkala = 0,80 L |
Sistem Bahan Bakar |
Fuel Injection |
Tipe Kopling |
Kering, sentrifugal |
Tipe Transmisi |
V-belt automatic |
Rangka |
|
Tipe Rangka |
Underbone |
Suspensi Depan |
Teleskopik |
Suspensi Belakang |
Unit swing |
Ban Depan |
70/90-14M/C 34P |
Ban Belakang |
100/70-14M/C 51P |
Rem Depan |
Disc brake |
Rem Belakang |
Drum brake |
Kelistrikan |
|
Sistem Pengapian |
TCI |
Battery |
YUASA/YTZ5S |
Tipe Busi |
NGK/CR7E |
Tenaganya 8,4KW alias 11,2PS, lebih beringas daripada kompetitor, Vario 125 sebesar 8,3KW. Tapi torsinya menangan Vario dengan 10,8N.m, lebih ngejambak dibanding Aerox yang cuma 10,4N.m.
Kapasitas bensin Aerox 125LC cuma 3,8L. Lebih kecil dari Vario 125 yang sampai 5,5L, lumayan jauh selisihnya.
Pilihan Warna
Ada 3 pilihan warna sob, pantengin nih..
Harga
Bongkar celengan, siapin sampai Rp18.200.000, baru lu bisa nebus motor ini (OTR Jakarta).
Kompetitor
Vari0 125
Aerox 125LC diciptakan untuk menantang kedigdayaan Vario 125 yang belum mampu dikalahkan oleh motor matic 125cc Yamaha sebelumnya, sebut saja GT dan Soul. Dari sisi tenaga, Aerox unggul dengan 8,4KW Vario 125 sebesar 8,3KW. Tapi torsinya menang Vario dengan 10,8N.m, lebih ngejambak dibanding Aerox yang cuma 10,4N.m.
Selain itu, kapasitas bensin Aerox 125LC cuma 3,8L. Lebih kecil dari Vario 125 yang sampai 5,5L, lumayan jauh selisihnya.
Sisi desain adalah hal yang subjektif. Menurut gue sendiri, Aerox memang tampil dengan sangat sporty, sportbike-look. Tapi bila dilihat secara keseluruhan, Vario masih lebih enak dipandang.. Kalau seorang gadis mah, lebih cantik dan menarik.. 😀 😀
Sumber
bagus buat yg mo tampil ga pasaran. secara mio ama vario aplg beat udh terlalu keleleran dmana2. kl pk aerox pasti pd nengok.
LikeLike
Yang kurang pas dari niy motor desain SHROUD dan HEADLAMPnya. Kalau belakang memang super tajam, mestinya HEADLAMPNYA dibuat tajam (minimal kayak kompetitor di kapanjangin menyipit ke belakang). SHROUD yang pas untuk belakang yang tajam tu SHOUDNYA MIO M3. Kenapa gak pake basis desain M3, sehingga dengkul gak kepentok! (Mengulangi kesalahan desain GT125, depan membulet, belakang meruncing. Jadinya gak kompak)
LikeLike
aerok desainnya maksa banget
beda dgn Vario yg seperti mengalir…
LikeLike